Selasa, 01 September 2015

Hari Kebaikan

September ceria, September yang dinanti telah tiba, begitulah kira-kira ungkapan perasaan Uni si sulung saya saat bulan September datang menjelang karena tepat tanggal 3 September adalah tanggal kelahirannya. September ini Uni berharap saya mau merayakan hari kelahirannya, seperti teman-teman sekolahnya yang merayakan hari kelahirannya pas jam istirahat yang dipandu oleh wali kelas, padahal sebelumnya Uni tidak terlalu mengerti apa itu perayaan hari kelahiran yang biasa disebut hari ulang tahun, karena memang tidak dibiasakan di keluarga kecil kami, paling banter juga ada cake terus difoto buat kenangan kelak ketika mereka dewasa, selain itu saat Uni masih TK, aturan sekolahnya ketat banget melarang perayaan ulang tahun di sekolahan karena memang tak ada budaya ulang tahun dalam islam. Saat Uni  masuk SD  inilah dia bertemu lingkungan dimana ada aja temannya yang merayakan ulang tahun di sekolahan, walaupun berbasis islam tapi tidak menerapkan aturan seperti di TK dulu karena memang tidak satu naungan.
Keinginan Uni sederhana sekali kenapa dia ingin merayakan hari kelahiran, tidak lain karena melihat banyaknya kado yang diterima temannya yang sedang berulang tahun.
Nah untuk mengganti keinginan Uni mendapatkan kado, saya mencetuskan satu hari dalam satu minggu sebagai hari kebaikan dimana Uni akan mendapatkan kado setiap hari itu, sesuai kesepakatan hari kebaikan ditetapkan setiap hari Senin. Namun ada syaratnya selama satu minggu itu kebaikan yang Uni lakukan harus jauh lebih banyak dari kekurangan yang dia lakukan selama sepekan kebelakang, kebaikan yang dimaksud contohnya:
  • Sholat tepat waktu dan tidak bolong
  • Disiplin waktu
  • Memberi contoh yang baik ke Aka adiknya
  • Main yang Akur sama Aka
  • Merapikan kamar, mainan dan buku setelah dipakai
  • Menyimpan barang-barang pada tempatnya 
  • Jika melihat sampah, langsung memungut dan buang pada tempatnya
Jika  semua kebaikan itu terpenuhi, maka setiap Senin Uni berhak mendapatkan kado yang diinginkannya, nah saat kesepakatan disetujui dengan senang hati Uni pun membuat daftar kado yang dia inginkan tiap Seninnya, Uni baru punya 3 item yang dia inginkan, yaitu:
  • Papan meja frozen
  • Serutan besar
  • Kotak pensil frozen
Keinginan Uni ternyata sederhana ya seperti keinginan anak-anak seusianya, jadi alhamdulillah sejauh ini dapat saya penuhi, Seperti Senin ini uni ingin mendapatkan papan meja frozen yang sudah saya siapkan dibungkus dengan kertas frozen kesukaannya.

Aka dan Kado Kebaikan Uni 






Setelah adanya hari kebaikan ini, Uni tidak meminta lagi untuk mengikuti teman-temannya merayakan hari kelahiran. Harapan saya dengan ada nya hari kebaikan ini, untuk pembiasaan dalam keseharian Uni, mungkin awalnya termotivasi akan mendapatkan kado, secara bertahap dan berkesinambungan nanti akan menjadi karakter Uni, aamiin.
Sejauh ini alhamdulillah Uni enjoy dengan aturan di atas dan Aka adiknya jadi terbawa mengikuti aturan hari kebaikan dan akhirnya saya harus siapin 2 kado setiap Senin. Oya efek yang sangat terasa sejak diberlakukan hari kebaikan, Uni dan Aka lebih mudah dikendalikan, semoga terus semakin baik, baik dan baik,hehehe maksud saya agar Uni dan Aka kelak jadi anak soleha, berakhlak mulia, dan melapangkan jalan kami ke surgaNya, aamiin.
Semoga bermafaat.



Kamis, 30 Juli 2015

Hari Pertama Sekolah

Lama buanget saya ga apdet ini blog, kangen sih pengen nulis tapi rasa malas lebih dominan mengalahkan hasrat untuk menulis itu sendiri, tapi ya sudahlah.
Tulisan ini saya dedikasikan untuk Uni si sulung saya yang sekarang sudah menginjak kelas dua esde, yeeeey senangnya :) . Sebenarnya Uni sudah lama minta dibikinin cerita (nulis blog ini red)
"iih Aka terus yang dibikinin cerita" , begitulah Uni saat itu merajuk pada saya ketika blog ini mengulas tentang Aka adiknya, dalam hati, kayak emaknya produktif aje ye nulisnya.
Baiklah untuk tidak menunda-nunda cerita dan bertele-tele dalam prolog saya akan mulai saja ya, hadeuhhhhhh dari tadi itu ngapain, sambil tepok jidat.
Senin 27 Juli 2015,
"Bunda udah jam berapa?", Uni bangun sambil ngucek-ngucek mata
"iya, itu lihat jam 04.00", jawab saya sambil nunjuk ke jam dinding
"Uni mau mandi mau sekolah", sambil duduk dipojokan
"Azan Subuh juga belum Ni, sana berwudu biar seger trus sholat", jawab saya.
"katanya belum azan", protes Uni
"Ya sholat tahajud atuh", jawab saya
Begitulah sepenggal dialog antara saya dan Uni Senin menjelang subuh itu. Alhamdulillah efek puasa kemaren tiap hari bangun sahur ada manfaatnya, biasanya saya harus ekstra sabar buat bangunin Uni setiap harinya pas  di luar romadhon. Senin ini adalah hari pertama Uni sekolah setelah libur panjang yang melenakan, diluar dugaan saya ternyata Uni semangat banget untuk bersekolah, karena biasanya setelah libur Uni ogah-ogahan berangkatnya, tas sekolah dan perlengkapan sudah disiapkan dan dirapikan Uni sehari sebelumnya, sarapan paginya pun banyak, biar kuat belajar alasannya, setelah merapikan pakaian dan bersepatu, "ayok kita berangkat". Dalam hati, "anakku sudah besar". Seperti biasa selama perjalanan menuju sekolah kami biasa berdialog tentang apapun, baik seriusan sampai becandaan maupun lucu-lucuan dan tak terasa kami sudah memasuki gerbang sekolah, kami saling berpamitan, namun pagi itu saya sangat melow sekali berulang kali saya cium pipinya dan saya berat melepas pelukan ketika dia hendak beranjak menuju kelasnya, liburan yang terlalu lama membuat saya sedikit kehilangan ketika dia harus ke sekolah selama beberapa jam. Maklum selama liburan kemana saja aktivitas saya, Uni selalu saya bawa karena memang di rumah tidak ada siapa-siapa jadi pas saat dia harus masuk sekolah lagi, ada rasa kangen membuncah tak ingin berpisah dan dalam hati terus berdoa dan minta perlindungan pada sang Khalik agar selalu menjaga Uni saat dia jauh dari pandangan mata ini, aamiin.


Senyuman Uni
Uni dan Aka

Kamis, 28 Mei 2015

Aka dan Al qur'an (Al qur'an for Kids)

Jumpa lagi dengan Aka di sini, hehehe berdendang di sore hari sambil mencari secercah ide untuk ditulis. "Kasian...kasian.....kasian............." #upinipinmodeon.
"tak pe lah demi keberlangsungan blog ini yang kadang suka mati suri" #hadeuh.
Saya mau cerita tentang keseruan Aka gadis kecil 3 tahun yang senang sekali bercerita dan mendengar cerita. Sejak ada "mainan baru" ini, saya sangat terbantu sekali jika diminta bercerita, tinggal sodorin aja ke Aka, hehehe.
Kenapa saya bilang "mainan baru", bukan berarti melecehkan ya, karena saking senang dan sukanya Aka sama Al qur'an ini. Senang rasanya anak-anak suka sekali berinteraksi dengan Al qur'an. Terus terang sebelum saya membelikan mereka Al qur'an ini, mereka lebih cenderung suka cerita princess, barbie, frozen dan sejenisnya, kalau ke toko buku pasti mereka langsung lari ke rak yang menyediakan buku-buku sejenis itu.
Sampai suatu hari ketika ada acara di sekolahan Uni si sulung saya ada pameran, mata saya langsung tertuju ke meja yang menawarkan Al qur'an ini, tanpa pikir panjang saya langsung tanya-tanya dan pesan, sayangnya selang beberapa minggu baru dikirim ke rumah saya saking banyaknya permintaan.
Saat Al quran ini datang, semua antusias dan berebutan, wah kalau dibiarin terus bahaya masih baru udah rusak ya kan, akhirnya saya bagi jadwal pemakaian, pembagiannya ditetapkan sebagai berikut, saat Uni sekolah jadwal Aka yang interaksi dengan Al qur'an sepuasnya, saat Uni pulang sekolah Uni yang bebas berinteraksi, Alhamdulillah pembagian jadwal seperti itu aman sampai saat ini, hehehe.
Kenapa saya lebih mengedepankan cerita Aka, karena Uni sudah usia sekolah dasar tentu sudah bisa baca dan sudah lebih banyak tahu dibanding Aka, walaupun sebenarnya banyak juga pengaruh positif buat Uni yang ingin saya ceritakan tapi di kepala lagi ga oke, bilang aja ide di otak chemistry nya lagi ke Aka, hehehehe
Al-qur'an ini keluaraan Sygma Publishing, namanya Syamil Al-qur'an for kids terdiri dari empat al qur'an, dua al qur'an bacaan arabnya lengkap dengan tajwid, dua al qur'an lagi terjemahan lengkap dengan hikmah, riwayat rosul, cerita para sahabat dan tokoh-tokoh islam.
Al qur'an ini dilengkapi e pen si readboy yang tampilannya berbentuk boneka, bikin Aka senang  buka-buka Alqur'an dan membacanya tentu dengan bantuan si readboy ini
Aka dan Readboy nya

Tampilan Al qur'an ini keren banget, kaya warna memanjakan mata anak-anak deh, Aka makin betah saja berlama-lama berinteraksi dengan Al qur'an ini, walaupun belum bisa baca Aka sangat menikmati semua cerita hikmah riwayat rosul, cerita para sahabat dan tokoh-tokoh islam, tinggal tunjuk bagian mana yang mau dibaca dengan menggunakan readboy tentunya. Narasi yang dipakai dimengerti anak-anak,dengan demikian Aka jadi banyak tahu tentang hikmah dan cerita yang terkandung dalam Al qur'an. Belum lagi tentang "Sekarang Aku Tahu" , di sini ada cerita tentang hal-hal yang biasa kita temui dalam keseharian, bagaimana kita menerapkan Al qur'an dalam kehidupan kita, banyak hal yang tadi nya susah menjelaskan ke anak sekarang dipermudah menjelaskannya dengan bantuan Al qur'an ini.

Sekarang Aku Tahu
 Interaksi dengan Al qur'an sedari dini tentu membantu pembentukan karakter anak menjadi soleh dan soleha sesuai yang diharapkan, berharap Uni dan Aka mempunyai akhlak yang baik, sukur-sukur menjadi penghapal Al qur'an, apalah gunanya hidup di dunia ini yang hanya senda gurauan dan permainan semata, kalau anak-anak tidak kita siapkan untuk tujuan yang hakiki, karena saya yakin jika anak-anak kita soleh dan soleha, cerdas, pintar dan lain lainnya akan mengikuti, in sya allah.


Mudah-mudahan sekilas cerita ini bisa diambil baiknya, dan kurangnya tentu karena keterbatasan saya sebagai manusia.
Uni dan Tas Al qur'annya
Uni dan Al qur'an tulisan arabnya

Aka dan Al qur'an nya 

Rabu, 06 Mei 2015

Keluarga Harmonis Usaha Bombastis

Selesai kuliah dari salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Bandung, saya memutuskan untuk hijrah ke Jakarta mencoba peruntungan, Alhamdulillah sangarnya Jakarta sangat ramah pada saya, karena tak sampai hitungan bulan saya diterima bekerja di salah satu instansi pemerintahan yang baru merintis unit yaitu sebuah balai pengujian yang memang sesuai sekali dengan latar pendidikan saya di bidang kimia. Tak lama berselang karir saya bisa dibilang cemerlang untuk ukuran honorer pemda saat itu karena tak butuh waktu lama untuk saya mempunyai jabatan, walaupun sebenarnya itu cuma formalitas tapi saya sangat senang saat membuat laporan dan tertulis nama saya sebagai Penyelia, wow saya yang baru terbilang sebagai fresh graduated saat itu sangat bangga sudah ada jabatan. Dua tahun berjalan godaan datang saat pengangkatan PNS belum juga melihatkan tanda-tanda, saya mencoba mengirimkan lamaran ke beberapa perusahaan swasta, dan benar tak lama berselang, saya menghadapi dilema dimana saya harus memilih tetap bekerja sebagai honorer atau keluar dan mencoba nasib sebagai karyawan swasta yang saat itu tawaran gaji di atas gaji saya sebagai honorer. Sebenarnya untuk ukuran gaji honorer saat itu pemda DKI relatif besar, namun karena masih gejolak kawula muda yang ingin mencoba tantangan saya akhirnya memutuskan resign dari balai pengujian milik pemda DKI tersebut.
Memulai status baru sebagai karyawan swasta membuat saya belajar kembali dari nol, namun itu tak masalah buat saya karena pada dasarnya saya suka tantangan dan hal-hal baru. Sampai akhirnya sudah menjadi rutinitas yang biasa buat saya. Pergaulan dengan sesama teman kantor pun menyenangkan, tadinya sebagai honorer berangkat kerja naik turun angkot, saat sebagai karyawan swasta naik turun mobil, hang out bareng, saat pulang kerja tak jarang saya dan teman-teman menjajal berbagai kuliner yang lagi ngehits saat itu. 
Beberapa tahun bekerja ternyata lingkungan sudah menuntut saya untuk berumah tangga, satu persatu teman kantor menikah dan saya pun tersadar untuk berfikir juga ke arah sana. Alhamdulillah akhirnya saya menemukan jodoh seorang karyawan BUMN yang berdinas di Bandung. Saya kembali dihadapkan dengan dilema tetap bekerja atau resign mengikuti suami. Saya putuskan untuk tetap bekerja, konsekuensinya tentu saja long distance, pas week end baru bisa kumpul dengan suami. Awalnya ga masalah, namun saat hamil saya mengalami keguguran, mulai ketakutan dan kepikiran,
"gimana nanti kalau begini terus, kapan saya bisa punya keturunannya?"
Akhirnya setelah melalui proses pemikiran yang panjang sambil saya masih tetap bekerja, sampailah pada keputusan saya resign dan mengikuti suami menetap di Bandung. Dan benar setelah keputusan bulat tersebut diambil saya kembali hamil, dan dianjurkan untuk bedrest oleh dokter yang menangani karena riwayat pernah mengalami keguguran.
Hidup baru dimulai saat saya benar-benar memutuskan menjadi full mom di rumah. Ternyata awalnya tak seindah bayangan dan harapan karena biasa bekerja di luar rumah sekarang harus full di rumah, galau pun melanda biasa pegang uang sendiri, belanja apa saja yang disuka, jajal kuliner sana sini, hang out sama teman-teman sekarang ga bisa sama sekali uang hanya dari suami dan harus bisa mengatur buat kebutuhan rumah tangga, 
"oh tidak"
Saya tak mau berlarut-larut dalam kegalauan ini, akhirnya saya mulai bekerja kembali saat anak saya berumur 1 tahun 6 bulan, saya pilih bekerja yang tidak menghabiskan banyak waktu di luar, dan pekerjaan yang saya pilih adalah guru TK, dengan alasan anak tak terlalu lama saya tinggal. Namun kenyataan berkata lain, setiap pagi sebelum berangkat mengajar saya harus berjibaku menenangkan anak saya yang terus menangis saat saya mau berangkat, kejadian drama itu terus berulang setiap harinya, akhirnya pekerjaan sebagai guru TK pun cuma bertahan 6 bulan karena tak tega meninggalkan anak dengan dramatis setiap paginya.
Kembali menjadi full mom yang full di rumah membuat otak saya terus berfikir apa yang harus saya lakukan, sadar tak sadar saya butuh me time atau sekedar aktualisasi diri ditengah kesibukan sebagai full mom, selama ini saya ikut beberapa komunitas dan datang ke majelis-majelis ilmu sambil mencoba bisnis ini bisnis itu dan tak ada yang berjalan sesuai rencana, sampai suatu hari setelah reuni dengan teman-teman semasa kuliah kehidupan saya berubah. Saya punya kongsi dagang atau usaha patungan bersama dua teman saya.
Setelah terjadi akad bisnis dengan dua teman tersebut kehidupan saya mulai super duper sibuk karena usaha ini terpusat di rumah saya, ritme hidup saya sedikit berubah. Usaha yang saya tekuni ini yaitu bidang kuliner tepatnya rendang kemasan yang praktis buat mereka yang aktif dan sering melakukan perjalanan baik dalam maupun luar negeri. Selain dijual secara offline juga online dan alhamdulillah sampai saat ini terus menggeliat dan berkembang, walau kadang namanya usaha ada pasang surutnya tapi tak terlalu signifikan masih bisa dikatakan stabil.
www.rendangnendang.com
Sekarang saya bisa tersenyum karena aktualisasi diri selain datang ke majelis-majelis ilmu juga lewat usaha ini, meeting dengan sesama pemegang saham (wuih biar keren dikit maksudnya) kalau tidak sempat bertatap muka langsung, kami meeting secara online, urusan adaministrasi seperti laporan produksi dan kas saya kerjakan dan kirim by email ke semua pemegang saham, jadi saya berasa bekerja di kantoran saat saya masih karyawan swasta, masih bisa eksis di belantara dunia maya dan menulis walau sampai saat ini belum ada yang dimuat, ikut proyek menulis buku antologi dan itu sudah sangat cukup membuat saya senang dan sedikit besar kepala. Dan yang terpenting saya bisa menikmati tumbuh kembang anak-anak, karena waktu tak bisa kembali saya tak ingin melewati setiap tumbuh kembang mereka, pengasuhan mereka masih dalam pantauan dan bimbingan saya penuh, karena di luar sana perkembangan zaman sangat mengerikan jika anak-anak tidak disiapkan mental spiritualnya oleh kita selaku orang tua.
Kayaknya saya harus baca buku Sukses  Bekerja Dari Rumah terbitan Stiletto yang ditulis oleh mba Briliyantini, agar saya lebih tahu bagaimana bekerja dari rumah itu sebenarnya, bagaimana mengatur waktunya agar prioritas untuk anak dan suami tidak terganggu, dan tentunya usaha saya ke depan semakin berkembang dan sukses terus. Harapan saya keluarga harmonis usaha bombastis.
sumber: stiletto

 “Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Asyiknya bekerja dari rumah

sumber: stiletto

Jumat, 24 April 2015

Ulasan Singkat Kesebelasan Gen Halilintar

Belum lama ini saya dikirimi link tulisan tentang keluarga dengan sebelas anak yang kemana-mana selalu bersama, tak pikir panjang saya langsung buka itu link, wow saya terkesan banget dengan keluarga ini, kok bisa ya, dengan sebelas anak tanpa pengasuh bisa melakukan perjalanan kemana-mana, dan tak tanggung-tanggung perjalanan yang dilakukana bukan hanya antar kota saja melainkan lintas pulau, negara bahkan benua. Hebat ga tuh? saya dengan dua anak ajak kadang suka kewalahan dan ga sabaran, ini malah sebelas lho, gimana tu ya?ckckckckck.
Rasa penasaran saya yang cukup besar dengan keluarga ini akhirnya hampir terjawab saat seorang teman atau sebutlah tetangga saya satu komplek perumahan memasang foto profil BBMnya dengan buku tentang keluarga ini.
Langsung saya ping teman saya ini sebut saja namanya Ibu Diana, dan beliau langsung merespon ketika saya bertanya dimana beli bukunya, ternyata buku ini tidak dijual di pasaran, toko buku ternama pun belum menjualnya, beliau beli secara online dan itu pun harus rela bersabar dan tunggu cetak ulang, wah sampai segitunya, makin tambah penasaran saja saya pengen cepet-cepet baca buku ini, terus gimana dong biar saya dapat bukunya, dengan senang hati beliau mau meminjamkan buku ini. Alhamdulillah, siangnya sepulang menjeput anak sekolah saya mampir ke rumah beliau.
Berikut sedikit ulasan saya setelah melahap habis buku ini.
Buku yang keren banget ditulis langsung oleh Ibu Lenggogeni Faruk yang notabene adalah Ibu dari kesebelasan Gen Halilintar ini sendiri. Buku ini ditulis secara ringan dengan gaya bahasa yang sepertinya bahasa sehari-hari yang dipakai penulis yang campur-campur Indonesia dan Inggris, namun enak banget dibaca dan sangat menginspirasi, mulai bagaimana pertemuan dua sejoli ini yang kelak menghasilkan kesebelasan gen halilintar sampai kesebelas putera dan puteri yang terlahir diceritakan secara tuntas dari proses persalinan sampai ke karakter dari masing-masing kesebelasan ini.
Hal yang menarik bagi saya mereka semua homeschooling dan tidak menggunakan jasa pengasuh maupun asisten rumah tangga, pengasuhan dilakukan selain oleh Ibu sendiri juga dibantu anggota kesebelasan gen halilintar yang lebih besar dan bergantian ke bawahnya, Urusan rumah tangga konsepnya seperti hotel, masing-masing anak punya tugas masing-masing, mulai laundry, food & beverage, cleaning service, IT , dan urusan domestik rumah tangga lainnya. 
Sebagian gen halilintar sudah menggeluti usaha dan itu sudah mereka jalani sejak usia dini, mulai jual beli mobil, kafe, butik, dan lainnya.
Karakter dan bakat yang menonjol dari masing- masing gen halilintar juga dikupas tuntas, ada yang berbakat di biadang IT, fotografi, fashion, dan lainnya. 
Selain itu konsep homeschooling yang diajarkan dibagi beberapa exercise:
  1. Spiritual Exercise; latihan untuk ruh, hati dan jiwa.
  2. Mental Exercise; latihan untuk akal.
  3. Emotional Exercise; latihan pengendalian nafsu.
  4. Physical Exercise; latihan untuk fisik dan raga.
Demikian sedikit ulasan yang bisa saya bagi lewat blog ini  untuk lebih lengkap dan jelas tentu teman-teman bisa langsung baca bukunya recomended banget pokoknya.
Happy reading

Kamis, 23 April 2015

welcome home

Kangen deh, itu ungkapan rasa saat bisa buka rumah atau blog ini, entah kenapa belakangan inet di rumah ngadat, ga tau kuota inet yang habis atau memang sinyalnya yang lemot, padahal baru beli perdana baru nih buat modemnya. 
Alahamdulillah akhirnya bisa masuk juga ke rumah ini.
Satu bulan lebih tak bertegur rasa di blog itu gimana ya, senut-senut ide di kepala pengen dicurahkan tapi keburu buyar karena tak langsung disalurkan. Namun saat blog bisa dibuka, bingung mau menulis tentang apa dulu. Pengennya sih ngerampungin draf-draf yang ada di blog tapi lihat emak-emak banyak ngadain GA dan ikutan lomba-lomba nulis gitu, jadi tergoda juga, tapi belum ada tema yang pas nih, ya sudah saya putuskan untuk blog walking dulu aja deh, sambil menunggu tema dan ide nya pas biar enak nulisnya.