Kamis, 28 Mei 2015

Aka dan Al qur'an (Al qur'an for Kids)

Jumpa lagi dengan Aka di sini, hehehe berdendang di sore hari sambil mencari secercah ide untuk ditulis. "Kasian...kasian.....kasian............." #upinipinmodeon.
"tak pe lah demi keberlangsungan blog ini yang kadang suka mati suri" #hadeuh.
Saya mau cerita tentang keseruan Aka gadis kecil 3 tahun yang senang sekali bercerita dan mendengar cerita. Sejak ada "mainan baru" ini, saya sangat terbantu sekali jika diminta bercerita, tinggal sodorin aja ke Aka, hehehe.
Kenapa saya bilang "mainan baru", bukan berarti melecehkan ya, karena saking senang dan sukanya Aka sama Al qur'an ini. Senang rasanya anak-anak suka sekali berinteraksi dengan Al qur'an. Terus terang sebelum saya membelikan mereka Al qur'an ini, mereka lebih cenderung suka cerita princess, barbie, frozen dan sejenisnya, kalau ke toko buku pasti mereka langsung lari ke rak yang menyediakan buku-buku sejenis itu.
Sampai suatu hari ketika ada acara di sekolahan Uni si sulung saya ada pameran, mata saya langsung tertuju ke meja yang menawarkan Al qur'an ini, tanpa pikir panjang saya langsung tanya-tanya dan pesan, sayangnya selang beberapa minggu baru dikirim ke rumah saya saking banyaknya permintaan.
Saat Al quran ini datang, semua antusias dan berebutan, wah kalau dibiarin terus bahaya masih baru udah rusak ya kan, akhirnya saya bagi jadwal pemakaian, pembagiannya ditetapkan sebagai berikut, saat Uni sekolah jadwal Aka yang interaksi dengan Al qur'an sepuasnya, saat Uni pulang sekolah Uni yang bebas berinteraksi, Alhamdulillah pembagian jadwal seperti itu aman sampai saat ini, hehehe.
Kenapa saya lebih mengedepankan cerita Aka, karena Uni sudah usia sekolah dasar tentu sudah bisa baca dan sudah lebih banyak tahu dibanding Aka, walaupun sebenarnya banyak juga pengaruh positif buat Uni yang ingin saya ceritakan tapi di kepala lagi ga oke, bilang aja ide di otak chemistry nya lagi ke Aka, hehehehe
Al-qur'an ini keluaraan Sygma Publishing, namanya Syamil Al-qur'an for kids terdiri dari empat al qur'an, dua al qur'an bacaan arabnya lengkap dengan tajwid, dua al qur'an lagi terjemahan lengkap dengan hikmah, riwayat rosul, cerita para sahabat dan tokoh-tokoh islam.
Al qur'an ini dilengkapi e pen si readboy yang tampilannya berbentuk boneka, bikin Aka senang  buka-buka Alqur'an dan membacanya tentu dengan bantuan si readboy ini
Aka dan Readboy nya

Tampilan Al qur'an ini keren banget, kaya warna memanjakan mata anak-anak deh, Aka makin betah saja berlama-lama berinteraksi dengan Al qur'an ini, walaupun belum bisa baca Aka sangat menikmati semua cerita hikmah riwayat rosul, cerita para sahabat dan tokoh-tokoh islam, tinggal tunjuk bagian mana yang mau dibaca dengan menggunakan readboy tentunya. Narasi yang dipakai dimengerti anak-anak,dengan demikian Aka jadi banyak tahu tentang hikmah dan cerita yang terkandung dalam Al qur'an. Belum lagi tentang "Sekarang Aku Tahu" , di sini ada cerita tentang hal-hal yang biasa kita temui dalam keseharian, bagaimana kita menerapkan Al qur'an dalam kehidupan kita, banyak hal yang tadi nya susah menjelaskan ke anak sekarang dipermudah menjelaskannya dengan bantuan Al qur'an ini.

Sekarang Aku Tahu
 Interaksi dengan Al qur'an sedari dini tentu membantu pembentukan karakter anak menjadi soleh dan soleha sesuai yang diharapkan, berharap Uni dan Aka mempunyai akhlak yang baik, sukur-sukur menjadi penghapal Al qur'an, apalah gunanya hidup di dunia ini yang hanya senda gurauan dan permainan semata, kalau anak-anak tidak kita siapkan untuk tujuan yang hakiki, karena saya yakin jika anak-anak kita soleh dan soleha, cerdas, pintar dan lain lainnya akan mengikuti, in sya allah.


Mudah-mudahan sekilas cerita ini bisa diambil baiknya, dan kurangnya tentu karena keterbatasan saya sebagai manusia.
Uni dan Tas Al qur'annya
Uni dan Al qur'an tulisan arabnya

Aka dan Al qur'an nya 

Rabu, 06 Mei 2015

Keluarga Harmonis Usaha Bombastis

Selesai kuliah dari salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Bandung, saya memutuskan untuk hijrah ke Jakarta mencoba peruntungan, Alhamdulillah sangarnya Jakarta sangat ramah pada saya, karena tak sampai hitungan bulan saya diterima bekerja di salah satu instansi pemerintahan yang baru merintis unit yaitu sebuah balai pengujian yang memang sesuai sekali dengan latar pendidikan saya di bidang kimia. Tak lama berselang karir saya bisa dibilang cemerlang untuk ukuran honorer pemda saat itu karena tak butuh waktu lama untuk saya mempunyai jabatan, walaupun sebenarnya itu cuma formalitas tapi saya sangat senang saat membuat laporan dan tertulis nama saya sebagai Penyelia, wow saya yang baru terbilang sebagai fresh graduated saat itu sangat bangga sudah ada jabatan. Dua tahun berjalan godaan datang saat pengangkatan PNS belum juga melihatkan tanda-tanda, saya mencoba mengirimkan lamaran ke beberapa perusahaan swasta, dan benar tak lama berselang, saya menghadapi dilema dimana saya harus memilih tetap bekerja sebagai honorer atau keluar dan mencoba nasib sebagai karyawan swasta yang saat itu tawaran gaji di atas gaji saya sebagai honorer. Sebenarnya untuk ukuran gaji honorer saat itu pemda DKI relatif besar, namun karena masih gejolak kawula muda yang ingin mencoba tantangan saya akhirnya memutuskan resign dari balai pengujian milik pemda DKI tersebut.
Memulai status baru sebagai karyawan swasta membuat saya belajar kembali dari nol, namun itu tak masalah buat saya karena pada dasarnya saya suka tantangan dan hal-hal baru. Sampai akhirnya sudah menjadi rutinitas yang biasa buat saya. Pergaulan dengan sesama teman kantor pun menyenangkan, tadinya sebagai honorer berangkat kerja naik turun angkot, saat sebagai karyawan swasta naik turun mobil, hang out bareng, saat pulang kerja tak jarang saya dan teman-teman menjajal berbagai kuliner yang lagi ngehits saat itu. 
Beberapa tahun bekerja ternyata lingkungan sudah menuntut saya untuk berumah tangga, satu persatu teman kantor menikah dan saya pun tersadar untuk berfikir juga ke arah sana. Alhamdulillah akhirnya saya menemukan jodoh seorang karyawan BUMN yang berdinas di Bandung. Saya kembali dihadapkan dengan dilema tetap bekerja atau resign mengikuti suami. Saya putuskan untuk tetap bekerja, konsekuensinya tentu saja long distance, pas week end baru bisa kumpul dengan suami. Awalnya ga masalah, namun saat hamil saya mengalami keguguran, mulai ketakutan dan kepikiran,
"gimana nanti kalau begini terus, kapan saya bisa punya keturunannya?"
Akhirnya setelah melalui proses pemikiran yang panjang sambil saya masih tetap bekerja, sampailah pada keputusan saya resign dan mengikuti suami menetap di Bandung. Dan benar setelah keputusan bulat tersebut diambil saya kembali hamil, dan dianjurkan untuk bedrest oleh dokter yang menangani karena riwayat pernah mengalami keguguran.
Hidup baru dimulai saat saya benar-benar memutuskan menjadi full mom di rumah. Ternyata awalnya tak seindah bayangan dan harapan karena biasa bekerja di luar rumah sekarang harus full di rumah, galau pun melanda biasa pegang uang sendiri, belanja apa saja yang disuka, jajal kuliner sana sini, hang out sama teman-teman sekarang ga bisa sama sekali uang hanya dari suami dan harus bisa mengatur buat kebutuhan rumah tangga, 
"oh tidak"
Saya tak mau berlarut-larut dalam kegalauan ini, akhirnya saya mulai bekerja kembali saat anak saya berumur 1 tahun 6 bulan, saya pilih bekerja yang tidak menghabiskan banyak waktu di luar, dan pekerjaan yang saya pilih adalah guru TK, dengan alasan anak tak terlalu lama saya tinggal. Namun kenyataan berkata lain, setiap pagi sebelum berangkat mengajar saya harus berjibaku menenangkan anak saya yang terus menangis saat saya mau berangkat, kejadian drama itu terus berulang setiap harinya, akhirnya pekerjaan sebagai guru TK pun cuma bertahan 6 bulan karena tak tega meninggalkan anak dengan dramatis setiap paginya.
Kembali menjadi full mom yang full di rumah membuat otak saya terus berfikir apa yang harus saya lakukan, sadar tak sadar saya butuh me time atau sekedar aktualisasi diri ditengah kesibukan sebagai full mom, selama ini saya ikut beberapa komunitas dan datang ke majelis-majelis ilmu sambil mencoba bisnis ini bisnis itu dan tak ada yang berjalan sesuai rencana, sampai suatu hari setelah reuni dengan teman-teman semasa kuliah kehidupan saya berubah. Saya punya kongsi dagang atau usaha patungan bersama dua teman saya.
Setelah terjadi akad bisnis dengan dua teman tersebut kehidupan saya mulai super duper sibuk karena usaha ini terpusat di rumah saya, ritme hidup saya sedikit berubah. Usaha yang saya tekuni ini yaitu bidang kuliner tepatnya rendang kemasan yang praktis buat mereka yang aktif dan sering melakukan perjalanan baik dalam maupun luar negeri. Selain dijual secara offline juga online dan alhamdulillah sampai saat ini terus menggeliat dan berkembang, walau kadang namanya usaha ada pasang surutnya tapi tak terlalu signifikan masih bisa dikatakan stabil.
www.rendangnendang.com
Sekarang saya bisa tersenyum karena aktualisasi diri selain datang ke majelis-majelis ilmu juga lewat usaha ini, meeting dengan sesama pemegang saham (wuih biar keren dikit maksudnya) kalau tidak sempat bertatap muka langsung, kami meeting secara online, urusan adaministrasi seperti laporan produksi dan kas saya kerjakan dan kirim by email ke semua pemegang saham, jadi saya berasa bekerja di kantoran saat saya masih karyawan swasta, masih bisa eksis di belantara dunia maya dan menulis walau sampai saat ini belum ada yang dimuat, ikut proyek menulis buku antologi dan itu sudah sangat cukup membuat saya senang dan sedikit besar kepala. Dan yang terpenting saya bisa menikmati tumbuh kembang anak-anak, karena waktu tak bisa kembali saya tak ingin melewati setiap tumbuh kembang mereka, pengasuhan mereka masih dalam pantauan dan bimbingan saya penuh, karena di luar sana perkembangan zaman sangat mengerikan jika anak-anak tidak disiapkan mental spiritualnya oleh kita selaku orang tua.
Kayaknya saya harus baca buku Sukses  Bekerja Dari Rumah terbitan Stiletto yang ditulis oleh mba Briliyantini, agar saya lebih tahu bagaimana bekerja dari rumah itu sebenarnya, bagaimana mengatur waktunya agar prioritas untuk anak dan suami tidak terganggu, dan tentunya usaha saya ke depan semakin berkembang dan sukses terus. Harapan saya keluarga harmonis usaha bombastis.
sumber: stiletto

 “Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Asyiknya bekerja dari rumah

sumber: stiletto