Jumat, 26 Desember 2014

Ibu Saya Kehabisan Ide

Sekarang tanggal berapa ya? wah agak telat ya nulis tentang Ibu, harap maklum kemaren sibuk nulis tentang ibu buat ikut lomba jadi blog sendiri harus sabar menunggu, apa  tadi lomba? ga salah denger nih?cie.....lomba? serius lo? hebat banget lo sekarang? ngga percaya banget sih, tepatnya lomba ke dua sih setelah lomba pertama ikut GA temen yang dengan sukses tak ada kabar berita, mau nanya malu juga, tapi pasti kalah kayaknya, kalau menang pasti udah dikabari kan.
Kebanyakan basa basi nih, ayo dong, katanya mau nulis tentang ibu. Saya bingung nih mau mulai ceritanya, saking banyaknya cerita tentang ibu. Ah alasan, bilang aja kehabisan ide, benerkan? hehehe. Bukan kehabisan ide sih, tapi terkuras habis untuk lomba kemaren sampai nangis bombai, dan berdarah-darah jadilah semua tenaga dan pikiran habis untuk lomba sampai-sampai di otak tak bersisa ide yang akan ditulis sekarang.
Ya sudahlah intinya, saya sayang ama, dan bahagia jadi bunda.
Sekian. Terima kasih.

Kamis, 25 Desember 2014

Religius Dikit

Saat hati tak menentu dan situasi yang tak mengenakkan, ada kabar baik yang diterima. Walau itu baru sekedar wacana tapi sudah membuat hati seidikit terhibur, Alhamdulillah ku bersukur. Hidup memang tak selalu berjalan lancar, adakala tersendat dan terseok tapi tetap terus berusaha berjalan untuk satu tujuan dan harapan. Tapi saya tak akan membahas hal di atas, ini hanya prolog yang saya belum punya ide untuk memberi benang merah pada cerita yang akan saya jabarkan, ya sudahlah.

Baiklah dari pada bingung, saya akan ulas sedikit ceramah Aa gym tadi pagi. Aa gym mengambil perumpamaan sebuah bangunan yang dirobohkan, saat membangun sebuah bangunan dana yang dihabiskan sekitar 400 juta dalam tempo 4-6 bulanan pengerjaannya, sedangkan ketika merobohkannya untuk suatu alasan, waktu yang diperlukan sangat singkat dibandingkan saat membangunnya, tidak sampai satu hari merobohkanya dengan biaya yang relatif murah 6 juta rupiah. Apa yang dapat kita ambil hikmah dari perumpamaan di atas?, Iya begitulah kehidupan yang sedang kita lakoni, kalau kita tak berhati-hati menjalani kehidupan ini, siap-siap saja mungkin itu bisa terjadi. 
Aa gym mengambil sebuah contoh lain, katakanlah salah satu kasus yang terjadi pada pejabat tinggi negara kita ini, berapa berpayah-payah dia mencapai puncak karirnya tersebut, mulai dari jenjang sekolah, berkarir dari nol sampai mencapai puncak tertinggi karirnya dan menjadi pejabat tinggi di negara ini, berpuluh tahun tentunya. Saat di puncak karirnya dan di umur yang sudah tak muda lagi, karirnya jatuh sampai ke titik nadir kehidupannya hanya karena nafsu dunia yang tak terkendali, semua aib terbongkar, harta benda disita, tak ada lagi kebanggaan selama ini, tak perlu waktu lama menghancurkannya bukan?.
Mudah-mudahan sedikit ulasan di atas kita bisa mengambil hikmah dan bisa sebagai pengingat saya atau siapa saja yang membaca tulisan ini, untuk berhati-hati dalam menjalani kehidupan dan harus bisa menahan diri dari semua bentuk nafsu dunia. Kehidupan di dunia ini hanya sesaat dan hanya senda gurau belaka, jadi marilah kita manfaatkan hidup yang sesaat ini untuk menjadi berarti, mewangi sepanjang hari, wasalam.

Rabu, 24 Desember 2014

Norak bin Konyol

Saya mulai menemukan kesenangan dalam menulis, tiap pagi sebelum memulai aktivitas dan anak-anak belum bangun saya sempet-sempetin buka lapi untuk sekedar mengetik satu kalimat atau satu paragraf yang terlintas di pikiran, kadang malah jadi satu tulisan, tapi seringnya cuma tersimpan dalam bentuk draf. Sejak @alvinna23 mengajak menulis antologi, saya jadi terpacu dan semangat untuk membiasakan menulis, ya itung-itung latihanlah, siapa tahu nanti bisa diseriusin, sukur-sukur malah jadi penulis best seller, hahahaha, kok malah ketawa sih? harusnya diaminin dong, ucapan kan doa ya, iya deh aamiin, lha kok terpaksa gitu sih? iya iya saya tahu tulisan saya masih jauh dari itu, tapi bolehkan berharap.
Ok deh kita tinggalkan bahasan yang ga penting di atas, saya mau cerita kekonyolan saya menerima pesan yang di luar dugaan, ah ga juga sih yang saya harapkan tentunya. Pagi itu seperti biasanya saya cek pesan whatssapp yang belum saya baca, alangkah senangnya waktu +aLViNNa23 ngabarin di grup whatssapp kalau naskah saya lolos seleksi, wow sesaat saya bagai melambung di udara dan degup jantung berirama, alah bahasamu nak, lebay, ya begitulah gambarannya saking senangnya saya. Padahal belum apa-apa ya, masih lolos naskah doang belum juga dapat penerbit, tapi rasa senang, sukur, terharu dan rasa-rasa lainnya yang bercampur jadi satu. Norak bin kocak banget saya sejak dapat kabar tersebut, hampir saya balas kabar dari teman saya itu, seperti ucapan seorang yang baru saja mendapat penghargaan dan disuruh menyampaikan sedikit pesan di atas podium, "alhamdulillah, blablabla, terimakasih pada blablabla", untunglah akal sehat saya masih jalan jadi saya urungkan niat untuk menulisnya, kebayangkan noraknya?. Senyum tak lepas dari bibir saya, sumringah seharian, untung saja hari itu saya tak ada jadwal keluar rumah jadi saya nikmati saja senyum yang terus mengembang tanpa takut dilihat orang, malu banget kan kalau ada orang yang melihat, nanti dikira saya orang stres. Anak-anak saya malah senang sehari itu tak ada omelan yang mereka dengar, wah coba tiap hari ya dapat kabar naskah saya lolos, bisa-bisa kejadian norak bin konyol tiap hari deh saya alami.

Selasa, 23 Desember 2014

Liburan di Rumah (part2)

Gaya banget nih tulisan pake bersambung segala, hihihihihi. Mau gimana, liburan sekolah masih panjang, dua minggu lho, tapi jangan takut tulisan ini ga akan sampai mengalahkan sinetron apa tuh dulu?, iya itu deh maksud saya, mohon maaf saya bukan pengikut setia sinetron-sinetron yang aduhai itu, saya bingung menggambarkannya, hahahaha.
Ternyata anak-anak bosan juga dengan permainan yang saya tawarkan, akhirnya saya persilahkan mereka untuk bermain ke tetangga, walaupun agak berat memang, karena saya takut mereka menonton televisi di sana. Tapi alhamdulillah mereka cuma sebentar di sana, dan kembali pulang dengan membawa segerombolan temannya, ah saya lebih suka begini, anak-anak main di rumah dalam pantauan saya, tentu saja harus berlapang hati dan merelakan rumah seperti kapal pecah.
Lihatlah rumah seperti penitipan anak, gaduh tapi menyenangkan juga, karena mereka bermain peran menjadi orang dewasa, ada yang menjadi ibu, ayah, anak dan peran orang dewasa lainnya. Saya mau mengabadikan saat itu, ternyata susah mengambil gambar ketika mereka bermain peran karena mereka ga suka, Uni malah protes dengan ketus, "ngapain sih bunda foto-foto in Uni lagi main". Jadi harap maklum jika gambarnya tak mewakili cerita saya.
Saat saya ketahuan lagi mengambil gambar, mereka langsung memutuskan untuk bermain di luar rumah, ya baguslah saya jadi bisa langsung buka lapi dan menulis tulisan ini, dengan sesekali memantau mereka ke luar. Di luar mereka duduk di bawah pohon kersen sambil mencoba memetik buah yang masih bisa mereka jangkau dengan tangan mereka sambil berjinjit. Setelah bosan metik dan makan buah kersen, mereka lanjut bermain sepeda dan main ke rumah teman mereka yang berada di blok belakang.
Tak berapa lama, Aka si bungsu saya pulang dengan menangis, "bunda cakit, kaki Aka bedalah, jatoh lali-lalian". Saya langsung memeluknya dan memeriksa kaki Aka yang terluka, sambil menenangkannya, "Aka hati-hati ya, boleh lari, tapi pelan-pelan ya nak", sebentar kemudian Aka sudah tersenyum lagi dan kembali keluar menyusul Uni untuk ikut bermain lagi. Begitulah resiko kalau anak-anak bermain di luar, tapi saya lebih suka begitu, mereka menghabiskan masa kecil dengan bermain selayaknya anak-anak tanpa diracuni oleh game atau tontonan yang ya gitu deh.



Senin, 22 Desember 2014

Ketika Aka Demam


Melihat si kecil sakit, "sakitnya tu di sini", sambil menunjuk dada, rasanya ingin sekali menggantikan kesakitan yang dia rasa. Pagi itu, si bungsuku Aka, mendadak rewel dan tak ceria seperti biasanya, ternyata setelah ku rangkul dan peluk, badannya panas. Aka merengek minta digendong, "bunda mau nen", sambil merajuk dan menunjuk ke kamar. Nen adalah istilah Aka untuk tidur-tiduran sambil menarik tali bra dan kaki menempel ke tembok, jika dibiarkan beberapa saat dengan posisi demikian Aka akan tidur dengan sukses. Aka meminta "nen" jika merasa ngantuk dan pengen tidur, sedang menangis atau berantem dengan Uni, terakhir jika merasa tak enak badan.
Saat sakit mendera Aka bisa seharian minta"nen", seperti hari itu dia tak mau lepas sedikit pun dari dekapan saya, walaupun demikian Aka membolehkan jika saya minta ijin untuk melakukan sesuatu asal masih dalam jangkauan pandangannya seperti sholat dan makan. Sedangkan untuk mandi saya harus mengikut sertakan Aka. Saat saya mandi biasanya Aka saya rendam ke dalam bak berisi air hangat, bersukur saya mandi sangat kilat jadi Aka tidak terlalu lama berendamnya. Selesai mandi Aka juga langsung saya balut dengan handuk dan balur seluruh badannya dengan minyak telon, alhamdulillah suhu badan Aka akan turun secara perlahan setelah itu Aka bisa lelap tidurnya. Oya untuk mempercepat kesembuhannya saya selalu memberi Aka madu dan lemon, insyaallah esok harinya aka tak kan panas lagi badannya, seperti hari itu Aka panasnya tak berlanjut keesokan harinya.
Ternyata setelah saya amati penyebab demamnya Aka ada di pencernaan karena sehari sebelumnya Aka makan basreng jajanan Uni pulang mengaji, malamnya Aka mengeluh sakit perut, ternyata paginya demam pun datang, BAB nya pun lebih sering. Dosis pemberian lemon dan madu pada Aka yang biasanya pagi dan malam menjelang tidur, saya tambah siang itu dengan memberi satu sendok air lemon dan madu. Alhamdulillah keesokkan harinya Aka sudah ceria seperti biasanya.
Demam bukanlah penyakit melainkan bentuk proteksi tubuh jika ada suatu gangguan yang ada di dalam tubuh, misalnya adanya virus batuk, flu atau pilek, atau adanya bakteri yang masuk ke tubuh sehingga tubuh merespon dengan meningkatnya suhu tubuh karena sel darah putih meningkat untuk melawan virus atau bakteri tersebut, untuk jelasnya bisa dilihat di http://indonesiaindonesia.com/f/1874-demam-demam/.
Pemberian lemon dan madu sangat baik untuk kesehatan tubuh tidak hanya pas sakit ketika kita sehat pun bisa menangkal berbagai penyakit yang menyerang karena kandungan vitamin C nya yang tinggi dan kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antivirus.Selengkapnya bisa dibaca di http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/manfaat-jeruk-lemon-untuk-kesehatan-dan-kecantikan.html
Alhamdulillah sejak membiasakan mengkonsumsi lemon dan madu pada anggota keluarga saya, penyakit jarang menghampiri, kalaupun sempat terserang tak bertahan lama itu penyakit. Seperti Aka hari itu.
Senyuman Aka

Liburan di Rumah (part1)


Libur sekolah telah tiba, waktu di rumah Uni si sulung saya akan sangat panjang, jadi saya harus berfikir ekstra untuk membuat liburan uni kali ini lebih bermakna, dan tidak dihabiskan di depan televisi. Liburan sekolah kali ini agak berat buat saya karena televisi saya yang semula mengalami sakit yang panjang, sekarang telah pulih seperti sediakala.
Selama ini saya selalu menolak jika suami hendak mengobatinya, saya selalu mencari beribu alasan untuk tidak diperbaiki, selain saya ga suka nonton dan ingin menghemat listik, tentunya menjauhkan anak-anak dari menonton televisi.
Beberapa bulan yang lalu saya tak bisa mencegah suami untuk memperbaikinya karena suami ingin menonton bola kesukaannya, jadilah televisi di rumah saya kembali berfungsi, sejak itu saya punya tugas tambahan jadi mandor dan harus buat jadwal menonton buat anak-anak, tuh kan kerjaan saya yang sudah padat jadi tambah padat. ya sudah lah kita tinggalkan keluhan saya.
Mari saya perkenalkan permainan saya semasa kecil dulu, nama permainannya 'lore', main nya loncat pakai satu kaki pada gambar kotak-kotak yang sudah dilukis di tanah, sekarang susah menemukan tanah khususnya di sekitar rumah saya, jadi gambar dilukis di lantai garasi. Ternyata Uni susah mengikuti permainannya yang harus loncat satu kaki, sementara adiknya Aka awalnya terlihat antusias mengikuti permainan, ternyata saat saya dan Uni asik bermain lore Aka malah main pasir sisa bangunan tetangga. Uni pun tergoda untuk mengikuti adiknya bermain pasir, jadi saya putuskan untuk tidak meneruskan bermain lore, karena saya yang capek terus-terusan mengulang-ulang permainan, sebenarnya kalau diterusin lumayan tuh olah raga untuk membuang lemak di tubuh,hehehehe.
Setelah mereka puas bermain pasir di depan rumah tetangga, permainan hari itu ditutup dengan main air sekalian mandi ceritanya.
Uni bermain lore
Aka bemain pasir
bermain air

Selasa, 16 Desember 2014

Liburan ke Jatinangor

Lebih kurang satu tahun ke belakang saya dan keluarga menghindari membawa liburan anak ke pusat perbelanjaan alias mall, karena tidak baik untuk perkembangan anak juga tidak baik untuk isi kantong tentunya. Sebulan sekali saat belanja bulanan itu sudah lebih dari cukup menurut saya mengajak mereka ke mall, kadang malah saya belanja bulanan di saat anak les berenang, kebetulan di dekat tempat lesnya ada super market sekalian menunggu selesai les, sekalian belanja deh.
Saya dan keluarga lebih memilih menikmati liburan di alam terbuka, seperti hari Minggu lalu kami menghabiskan liburan ke Jatinangor. Pilihan ke Jatinangor adalah usulan dari saya karena kerinduan yang sangat melihat almamater tercinta, sudah hampir satu dekade saya tidak menginjakan kaki di sana, ingin mengenang dan menceritakan pada anak-anak dimana dulu saya pernah menghabiskan waktu 5 tahun menuntut ilmu. Agenda ke kampus memenuhi keinginan Uni anak sulung saya, sebulan sebelumnya kami berkunjung ke kampus ayahnya, saat pulang uni merajuk "kapan kita ke kampus bunda yah?", "nanti ada saatnya", jawab ayah seadanya.
Saat yang dijanjikan datang juga, di saat yang sama ibu dan adik saya sedang berkunjung, jadilah kami liburan bersama, anak-anak senang sekali liburan kali ini bersama nenek dan oom mereka. Minggu pagi kami sudah bersiap untuk berangkat, kunjungan pertama kami adalah ke rumah teman suami yang berada tak jauh dari Jatinangor untuk bersilaturahim. Selesai bersilaturahim perjalanan menuju Jatinangor di mulai.
Jatinangor saat ini sangat jauh berbeda dari 10 tahun yang lalu. Jalanannya sudah satu arah, mall, hotel dan apartemen sudah mewarnai Jatinangor. Sepanjang jalan Sumedang-Jatinangor itu berdiri sejumlah universitas yang semasa saya kuliah sudah ada, tapi ada satu universitas negeri ternama di negeri ini yang saya tahu berada di pusat kota Bandung sekarang salah satu gedungnya berdiri megah di Jatinangor. Setelah melewati universitas tersebut, terlihatlah universitas negeri bergengsi (cie..cie...sombongnya) tempat saya dulu menuntut ilmu. Menuju kampus tersebut, saya sempat bingung saat suami menanyakan gerbang masuk arah mana, gerbang yang lama sekarang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki. Sampai beberapa kali kami berputar mencari gerbang masuk. Masuk lingkungan kampus ternyata di beberapa titik ada perubahan. Sekarang di dekat gerbang berdiri mesjid nan megah, kami memutuskan untuk sholat dulu di sana, ah sangat di sayangkan mesjid semegah itu perawatannya sangat minim, entah karena ada pekerjaan bangunan di depan mesjid, entah memang tidak ada penanggung jawab kebersihan mesjid, entahlah. Setelah puas bekeliling kampus perjalanan kami lanjut ke bumi perkemahan yang berada sekitar kawasan kampus saya tersebut. Perjalanan ke bumi perkemahan itu menutup liburan kami kali ini.

Rasanya ingin saya muat semua foto liburan kami ke Jatinangor kemaren, tapi apa daya internet saya "lola", dua foto diatas memerlukan waktu 2 jam an sampai akhirnya bisa diposting di sini, butuh kesabaran tingkat dewa bukan?.

Minggu, 14 Desember 2014

Dibuang Sayang

Dari judulnya saja sudah kebaca isinya, iya bagi saya tentunya, hehehehehe. Dari proyek antologi pertama saya tentang "Sumber Rezeki". Naskah saya ternyata dibalikin oleh penanggu jawab untuk direvisi, ada beberapa penulisan yang belum pas, paragraf yang harus disederhanakan dan beberapa paragraf tulisan yang harus rela saya hapus karena melebihi syarat dan ketentuan. Saya pikir sayang juga ya kalau dihapus begitu saja tanpa jejak, lebih baik saya tinggalkan jejaknya di sini, mau tau? berikut saya copy paste di sini.
Awal menikah saya dan suami berjauhan, saya di Jakarta dan suami di Bandung, Setiap weekend barulah kami bersama, kondisi itu pula mungkin yang menyebabkan saya tidak langsung hamil setelah menikah. Beberapa bulan kemudian kehamilan yang ditunggu datang juga tapi hanya bertahan dua bulan, saya keguguran. Kejadian itu membuat saya berpikir untuk berhenti kerja dan mengikuti suami ke Bandung, tapi masih sampai berpikir saja belum berani memutuskan karena keinginan kerja lebih kuat dibanding jadi ibu rumah tangga saja, aduh membayangkannya saja saya ga sanggup saat itu. Sambil terus berkarir di Jakarta saya giat cari lowongan kerja yang ada di Bandung, Alhamdulillah saya selalu gagal ditahap akhir karena rata- rata perusahaan mensyaratkan tidak boleh hamil untuk satu sampai dua tahun ke depan. Saya terus menjalankan LDR dengan suami, sampai suatu pagi hasil testpack menunjukkan garis dua, alhamdulillah saya diizinkan untuk hamil lagi, akhirnya keinginan saya sudah bulat untuk resign dan mengikuti suami untuk pindah ke Bandung.


Selasa, 09 Desember 2014

Proyek Pertama

Android saya berdering minggu siang itu menandakan ada pesan yang masuk, saya langsung membacanya ternyata dari seorang teman yang belakangan menyedot perhatian di grup whatsapp teman-teman saya semasa kuliah dulu karena prestasinya sebagai bloger yang bertubi – tubi memenangkan berbagai lomba penulisan artikel, 

“merry mau ikut bikin buku?”,
“sekarang temanya sumber rezeki”,
“Apa saja yang bisa jadi sumber rezeki”,
‘DL sampai 15 Desember”

Ternyata ada empat  pesan dari teman saya ini, dan pesan itu buat saya , “pucuk dicinta ulam pun tiba”. Sejak menulis blog  yang sebenarnya termotivasi salah  satunya dari teman saya ini juga sih, kayaknya saya menemukan “sesuatu” dengan menulis tapi saya belum berani bilang kalau itu passion, saya masih menikmati setiap tulisan yang saya tulis entah nanti saya benar – benar menemukan passion saya di sini, kita lihat saja.
Saya langsung bertubi – tubi membalas pesan dari teman saya ini, seakan – akan saya sudah punya ide saja, sangking semangatnya, hahahaha. Rasanya ingin segera membuka lepi dan mulai menulis tapi apa daya hari itu hari minggu dimana lepi haram untuk dibuka, minggu saatnya  family time, tak ada aturan tertulis memang. Sudah jadi rutinitas mingguan saya dan keluarga pas akhir pekan  karena suami bekerja di luar kota, jadi akhir pekan benar – benar dimanfaatkan untuk bercengkrama dengan keluarga.

Akhirnya senin siang saya baru bisa membuka lepi dan mulai menulis, karena padatnya rutinitas kegiatan menulis hari itu tidaklah maksimal dan harus tertunda esok harinya. Alhamdulillah Selasa siang saya bisa menyelesaikan tulisan saya tentang  sumber rezeki, mudah – mudahan lolos seleksi, amin.
Lain waktu tulisan saya tersebut akan saya posting di blog saya ini.


Note: makasih orin sudah mengajak saya untuk proyek ini semoga Allah membalasnya dan terus menang kontes, mudah – mudahan suatu saat nanti bisa jadi penulis best seller ya,amin,  ajak – ajak saya lagi tapi, hehehehe.