Selasa, 25 November 2014

Gigi Uni Ompong

Setiap pagi selama seminggu kemaren, Uni selalu mengeluhkan giginya berdarah. Pagi itu, uni berteriak dari kamar mandi,
"Bunda, liat gigi uni berdarah lagi tuh", sambil berkumur - kumur setelah uni menggosok giginya. saya menghampiri sambil menenangkan, "ga apa - apa, bunda juga sering begitu habis gosok gigi, mungkin terlalu keras uni gosok giginya?".
Obrolan singkat itu berakhir setelah uni ke kamar memakai baju seragamnya.

Siang hari saat di gerbang sekolah,
"bunda lihat gigi uni ternyata ada yang tumbuh lagi di belakangnya", saat uni bersiap naik ke motor,
saya pegang tangan uni untuk mencegah agar uni tidak naik ke motor dulu, "coba sini bunda lihat", ternyata benar giginya sudah ada yang tumbuh dibelakang gigi yang tadi pagi berdarah. Perasaan menyesal berkecamuk di dada saya, kenapa ga dari minggu kemaren saya perhatiin dan periksa gigi uni kenapa sampai berdarah, saya malah menganggap sepele saja keluhan uni, ternyata gigi bawahnya itu sudah goyang tinggal sekali tarikan saya rasa langsung lepas giginya.  Mau gimana lagi penyesalan datang selalu belakangan, mudah - mudahan ini jadi pelajaran buat saya ke depannya untuk lebih aware kalau anak - anak mengeluhkan sesuatu.

Sesampai di rumah saya langsung membujuk uni untuk saya cabut giginya ternyata uni merajuk dan menolak,"ga mau takut sakit", susah sekali membujuk uni untuk mau dicabut giginya, akhirnya dengan terpaksa saya pakai cara menakut nakuti uni agar mau dicabut giginya, segala macam hal mengerikan saya ceritakan kalau giginya dibiarkan tanpa dicabut, sampai - sampai saya browsing gambar - gambar orang dengan gigi yang mengerikan, akhirnya berhasil uni mau dicabut giginya, dengan membaca semua doa yang dia bisa dan mata terpejam uni pasrah membuka mulutnya untuk saya cabut. Dan benar dugaan saya sekali tarikan gigi nya langsung tercabut dari gusi uni.Uni langsung lari ke kaca, dan berujar "sekarang gigi uni ompong", sambil terus mengamati gigi nya di kaca.
Alhamdulillah gigi pertama uni lepas saat umurnya enam tahun dua bulan.

sebelum dicabut
gigi pertama uni 

Rabu, 19 November 2014

Voldemort menelusup di NKRI

Kali ini saya akan bercerita tentang sedikit uneg - uneg, curhat atau apalah namanya tentang apa yang terjadi belakangan ini di masyarakat. Sebenernya saya kurang suka tentang bahasan yang akan saya curhatin ini tapi bagaimana lagi saya tergelitik untuk sedikit berkomentar dengat sudut pandang saya sebagai seorang ibu rumah tangga biasa yang biasa menjalani kehidupan dengan biasa saja :) . Saya ga tau mau mulai dari mana, baiklah mungkin mulai dari postingan teman - teman saya di media sosial tentang kenaikan BBM, waduh seminggu ini ampun dj menjadi trending topic, memang sih saya jadi ikut terpancing untuk menulis status serupa tapi tak sama, ah setelah dipikir pikir itu bukan saya yang sudah lama insyaf dari menulis atau berkicau di status media sosial sejak ada blog ini tentunya, hehehe karena sejak ada si dia maksudnya blog ini ya, saya jadi lebih nyaman bercerita, berpendapat atau sekedar bekicau la pokoknya mah.
Okelah dengan tidak berpanjang lebar lagi, saya akan sampaikan uneg - uneg saya dan tambahan dari hasil diskusi dengan teman - teman saya yang luar biasa, adeuh panjang banget prolognya.
Begini hemat saya situsi seperti sekarang ini memang sudah diramalkan akan terjadi siapapun presidennya mau no satu atau no dua tetap akan begini jadinya, karena semua sudah diskenariokan oleh sebuah kekuatan besar yaitu "sesuatu" apa ya namanya untuk mendeskripsikan sesuatu tersebut, kalau saya pilih kata konspirasi pasti la nantinya ada yang komen "ah dikit dikit konspirasi", gimana kalau sesuatu itu saya ganti dengan Voldemort, tau kan itu musuhnya si Harry Potter yang namanya tak boleh disebut.
Voldemour sudah merencanakan hal besar ini mereka sudah punya target mau diapakan negara Indonesia ini, serem ya, tapi itulah kenyataannya, atmosfir itu sangat terasa sekali saat pemilu kemaren, mereka buat rakyat kita terpecah - pecah, saling gontok - gontokan di medsos, masing - masing kubu keukeuh dengan jagoan mereka, seakan - akan jagoan masing - masing bak dewa tanpa cela. Sampai detik saya menulis ini belumlah juga reda gontok - gontokan itu,sampai ada istilah bagi si pemenang  J lover dan yang kalah si barisan sakit hati, aduh miris sekali rasanya saya pengen menitikan air mata, mulai deh lebay :( , tapi serius saya bener - bener sedih dibuatnya, mbok ya coba kita renungkan dan runut  ke belakang bagaimana para pendahulu kita dari sabang sampai merauke bersusah payah, tumpah darah berjuang untuk kemerdekaan NKRI ini, mereka bersatu bahu membahu untuk melepaskan diri dari penjajahan, padahal mereka terdiri dari berbagai suku dan agama yang berbeda. Sekarang coba lihat, rakyat kita dipecah belah, sesama muslim bisa saling memojokan, jika muslim yang lain menyampaikan suatu kebenaran, muslim yang satunya lagi akan mencela dan menuduh ekstrimis lah, muslim radikal atau garis keras. Padahal tanpa kita sadari itu adalah bagian dari proyek besar si voldemour yang ingin mengambil keuntungan dari negara kita ini, kenapa sih kita sibuk mencela dan mencari perbedaan? tanpa berusaha mencari kebenaran apa sekarang yang terjadi di negara kita? . Coba lihat DPR berantem sampai bikin tandingan, sementara diluar sana voldemour mulai menancapkan kekuatannya di negara kita, salah satu mentri kita sudah menandatangani MOU dengan angkatan bersenjata asing, ohmaigad, dengan terang - terangan mereka mulai melecehkan kita dan dengan sadar kita dikuasai oleh mereka. Harusnya itu yang kita perjuangkan kenapa maling yang harus menjaga rumah kita? contoh lain belakangan beredar gambar sampul koran asing, mungkin sudah pada tahu, yap benar, presiden kita dilecehkan di sampul koran tersebut, ah tapi kita masih diam berkutat dengan perdebatan panjang tentang itu - itu juga. Sekarang kenaikan BBM berimbas ke semua aspek, dan yang paling parah ini strategi voldemort untuk :
  • pemiskinan masal, 
  • pembodohan dan penyakit, 
  • penjualan aset - aset negara, 
  • pajak ditinggikan
  • Semua diimpor 
  • Swasembada dipersulit atau malah dilarang
  • dll
 Hebatnya lagi voldemort menguasai media, sehingga kita gampang sekali ditipu. Analoginya begini negara kita seperti rusa yang sedang diburu oleh binatang - binatang buas seperti harimau, singa dan teman - temannya adalah voldemort, ketika rusa sedang berjalan di padang rumput harimau dengan perlahan lahan mendekat pas rusa lengah harimau menerkam dan melahap rusa,  begitulah keadaan negara kita saat ini.

Coba pikirkan lagi dan mari akhiri saling serang menyerang dan berdebat, mari kita bersama tegakkan kebenaran di NKRI ini, kita kawal pemerintahan baru ini agar tidak melenceng dari Pancasila dan UUD 1945, berat memang tugas kita karena disetiap lini di pemerintahan kita voldemort telah menyebarkan pengikutnya, jadi kita harus bersatu menegakkan kedaulatan di NKRI ini. Sudahlah jangan mau lagi diadu domba oleh mereka, kita harus waspada voldemort bisa menyamar menjadi siapa saja untuk hancurkan kedaulatan bangsa kita. Lakukanlah yang terbaik mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan kita. Seperti contoh programnya bapak Ridwan Kamil,"family helps family", kalo ada tetangga kita yang kesusahan mari kita bantu begitu seterusnya jadi insyaallah masalah kemiskinan bisa terpecahkan.


Selasa, 11 November 2014

Resolusi, harapan atau impian ya..........

Tahun 2014 belumlah berakhir tapi bolehkan menyiapkan resolusi dari sekarang untuk berharap terealisasi di tahun 2015 nanti, ehm...ehm..... Emang apaan sih resolusinya kalau boleh tau? , mungkin lebih tepatnya  impian atau harapan ya.
Harapan ini tercetus ketika sering kali Uni bertanya tentang sesuatu yang pernah dia dengar dari saya, suatu sore ketika saya dan suami sedang berdiskusi tentang sesuatu, tak sengaja dalam obrolan kami terselip kata "kota kecil", Uni langsung bertanya, "kota kecil tempat Novi tinggal ya bunda?".
Saya mengernyitkan dahi sambil balik bertanya, "Novi siapa?"
"Novi yang waktu itu bunda ceritain, dia kan tinggalnya di sebuah kota kecil kata bunda", Uni menjelaskan dengan antusias.
"Oya ya.... bunda baru ingat, jawab saya sambil dalam hati "cerita tentang apa ya waktu itu?".
Lain waktu ketika Uni melakukan sesuatu yang tidak saya suka, dia langsung bergumam, "Uni kayak Karma ya bunda", saya langsung bertanya, "Karma siapa?"
" itu yang anak durhaka sama ibunya, kan bunda waktu itu yang ceritain ke Uni", seperti biasa dengan semangatnya menjelaskan ke saya.

Banyak lagi pernyataan dan pertanyaan dari Uni tentang sesuatu yang sebenarnya dia tau dari saya, tapi saya seringkali lupa apa saja yang sudah pernah saya ceritakan ke anak - anak saya. Alasan itulah yang memotivasi saya untuk suatu saat membukukan semua cerita dan dongeng - dongeng yang saya karang dan ceritakan pada anak - anak saya agar saya tak lupa lagi jika Uni bertanya tentang sesuatu yang pernah dia dengar dari saya dan tentu sebentar lagi adiknya Aka akan menanyakan hal yang serupa dengan Uni ketika Aka bicaranya sudah lancar nanti. 

Saya mulai langkah ini dengan menulis di blog dulu. Setelah saya coba, menurut saya ternyata menuliskan cerita tak semudah ketika saya bercerita pada anak - anak, butuh waktu dan pemikiran dalam memilih kata dan kalimat, tapi lets do it, saya akan coba karena semakin saya mencoba menulis semakin enjoy ternyata.

Saya jadi teringat dengan J.K Rowling penulis Harry Potter yang sukses itu, awalnya beliau menulis untuk anaknya kala itu, tak disangka berbuah kesuksesan. Wow keren ya mungkin ga ya seperti beliau hahahahaha mimpi saya terlalu tinggi untuk seperti itu tapi who knows? ya kan.......

Ngapain ya.............

November, apa sih yang terlintas? kalau saya inget November rain, yup bulan November curah hujan sangat tinggi. Hampir setiap hari hujan membasahi bumi khususnya sekitar rumah saya tiap sore diguyur hujan, jadinya aktivitas luar rumah anak - anak saya di sore hari ditiadakan untuk gantinya aktivitas bermain dilakukan di dalam rumah, biasanya anak - anak menggambar dan mewarnai, tapi lama - lama bosan juga akhirnya mereka memilih bermain salon - salonan.
Dengan berat hati kosmetik saya harus diiklaskan untuk mereka mainkan, sebenarnya jarang dipakai juga sih paling baru saya pakai buat ke pernikahan atau acara - acara khusus yang tentunya dalam setahun bisa dihitung dengan jari.
Mereka menikmati melukis wajah masing - masing, kenapa saya bilang melukis, ya bisa dilihat sendiri, bukannya jadi cantik tapi malah muka jadi keliatan begitu deh, hehehe, wajah saya pun tak luput jadi sasaran sebagai media lukis mereka, mungkin pengaruh keseringan mewarnai juga kali ya