Kamis, 16 Oktober 2014

Cerita Menjelang Tidur

Semenjak Uni ( panggilan buat anak sulung saya ) bisa bicara kami punya kebiasaan bercerita menjelang tidur, cerita apa saja, dongeng, cerita ayah atau bundanya waktu kecil sampai akhirnya cerita yang harus kami karang sendiri on the spot.Karena sudah habis kumpulan cerita yang kami punya, terpaksa kami harus kreatif mengarang cerita sendiri.
Kebiasaan itu berlanjut sampai anak ke dua kami lahir Aka panggilannya. Di awal kelahiran Aka, Uni lebih sering diantar tidur oleh ayahnya, jadi ayahnya lah yang harus bertugas menceritakan sesuatu ke Uni. Ayahnya senang banget waktu itu uni lebih tertarik cerita tentang ayahnya waktu kecil, jadi ayahnya tak dibuat putar otak untuk mengarang cerita, dan beruntungnya lagi Uni ga protes diceritain itu itu terus, sampai Uni dan saya hafal banget ceritanya, hehehehe.mau tau ceritanya?

"Waktu ayah kecil, setiap ayah pulang sekolah ayah disuruh ke ladang menolong kakek memetik cabe, trus di jalan ayah ketemu ular, ayah ketakutan lalu ayah lari main ke sungai berenang sama teman - teman ayah, pas ayah pulang dimarahin sama kakek karena kakek sudah menunggu di ladang. kalau malam ayah disuruh belajar kalau males ayah dipukul pakai kayu, ayah nangis langsung tidur. Uni pernah ga ayah pukul?ga kan, uni harus jadi anak soleh ya, ga boleh nakal".
"Ayah, kakek galak ya?", setiap cerita ini Uni selalu menanyakan hal yang sama.
"Kakek galaknya kalau ayah ga nurut, kalau ayah nurut dan ga nakal kakek baik, suatu hari ayah dibeliin tas baru sama kakek, warnanya loreng - loreng kayak baju tentara, ayah senang banget karena tas ayah yang biasa ayah pakai udah jelek dan robek, kalau ke sekolah ayah hati - hati banget pakai tasnya biar ga kotor dan ga rusak. Nah sekarang uni tidur dulu ya, besok ayah cerita lagi, ayo baca do'a tidurnya".

Semenjak ayahnya dimutasi ke Jakarta, saya lah yang bertugas membacakan cerita dari Senin sampai Jumat, karena Jumat malam ayahnya baru pulang ke Bandung. Kalau lagi ga ada ide saya akan menceritakan cerita di atas, hehehehe, dan Uni kadang melanjutkan sendiri ceritanya, karena sudal hafal tapi sama saya malah sering protes jika sering menceritakan cerita di atas.

Makanya jadi orang tua jaman sekarang kita dituntun untuk terus belajar dan kreatif tentunya.Oya ternyata ga yang jatuh cinta aja berjuta rasanya, punya anak juga berjuta rasanya, senang, sedih, marah kumpul jadi satu, tapi lebih banyak senangnya sih, karena kalau sudah marah wah rasanya nyesel banget, serasa ibu paling jahat sedunia. Jadi sekarang kebiasaan saya setiap malam setelah bercerita selalu minta maaf sama mereka,

"Maafiin bunda ya, hari ini masih belum jadi bunda yang baik buat Uni sama Aka, Mudah - mudahan besok bunda lebih baik lagi ya, bunda sayang Uni, bunda sayang Aka".

Dan mereka akan menjawab masing - masing, "Maafin Uni juga ya bunda, uni masih suka bikin bunda   kesal, mudah - mudahan Uni besok jadi anak yang baik, Uni sayang bunda".

Kalau Aka karena umurnya masih 2 tahun 7 bulan jadi bicaranya masih belum jelas dan penempatan kata pun juga belum pas, Aka akan jawab, "maafin bunda ya, yu tu", yu tu maksudnya " I love you too", karena saya suka bilang i love you, dan Uni langsung jawab "i love you too", jadi Aka ngikutin

Setelah itu malam kami berakhir dengan pelukan dan kecupan sayang dan kami tutup dengan doa mau tidur, begitulah cerita setiap menjelang tidur di rumah kami.
======================================================================
Tulisan ini disertakan di GA Every Mom has A Story #stopmomwar'
http://www.rinasusanti.com/2014/10/ga-every-mom-has-story.html

 

1 komentar:

  1. Haa.. Ceritanya bagus sekalii.. Uni dan Aka sayang dan jaga Bundanya yaaa :)

    BalasHapus